Jumat, 26 Agustus 2011

Hayu 'ah Ulin Ka Bogor! (Episode Curug Cigamea)

Foto dan teks: Indra Gusdiman


Ini merupakan rangkaian perjalanan saya setelah menyambangi Pura Parahyangan Agung Jagatkartta. Masih pada hari yang sama, Kamis (24/8) perjalanan tak saya cukupkan berhenti pada destinasi tersebut. Saya lanjutkan ke arah utara sambil menyusuri indahnya panorama kawasan Gunung Salak Endah untuk mengunjungi salah satu curug (air terjun), yaitu Curug Cigamea. Kali kedua saya datang ke sini.

Tadinya, saya akan datangi Curug Seribu, hanya saja lokasi dari tempat memarkirkan kendaraan cukup jauh (sekitar 2 km). Padahal, menurut warga setempat, Curug Seribu merupakan curug tertinggi dan debit airnya relatif besar. *Maklum lagi puasa, udah gitu parkirannya sepi banget. 'Ga lucu aja kalo motor saya ilang.hehe...Ya, terpaksa 'ga jadi. Lain waktu, saya pasti ke sana.

Jika berwisata ke kawasan ini, lebih dari satu curug yang dapat dikunjungi. Di antaranya: Curug Nangka, Curug Luhur, Curug Sawer, Curug Cikuray, Curug Ngumpet, Curug Seribu dan Curug Cigamea. Lokasi curug berurutan jika mengakses dari Ciapus dan arah ke luar kawasan Gunung Bunder melewati Cibatok. *Enaknya kalo mau ke sini rutenya dari Bogor Trade Mall (BTM) arah Ciapus dan pulangnya lewat Cibatok. Keluarnya di Leuwiliang. Kan nantinya bisa akses ke Bogor Ring Road (Jalan KH. Sholeh Iskandar).Dari pusat Kota Bogor, jarak tempuhnya sekitar 40 km.

Berhubung keterbatasan waktu, energi, dan biaya, akhirnya saya hanya bisa bertandang ke curug yang berketinggian tak lebih dari 50 meter ini.

Meskipun sedang bulan Ramadan, ada saja yang berwisata ke curug ini. Ada beberapa rombongan keluarga beretnis Tionghoa sedang asyik menikmati keindahan curug tersebut. Pun dengan remaja yang asyik berkasih mesra. *Padahal lagi bulan puasa ya, ada aja yang pacaran. Ababil (ABG-ABG labil) gitu...ada kali lima pasangan 'mah...hehe...whatever lah... :)

Berikut yang terekam kamera saya:



*Curug Cigamea (Kurang Deras)




*Asik Berfoto-ria


*Sinergi: Air dan Bebatuan




Byuuuuuurrr.....seger tenaan. Saya sempatkan nyebur juga. Sayang sekali, dikarenakan kemarau yang cukup panjang, debit air curug kurang besar. *Kalo ada ujan, mantep banget curugnya.

Destinasi yang ini tidak gratis. Jika ingin menikmati keindahan curug tersebut, cukup menebusnya dengan Rp 4.000 saja per orang. Tapi sebelumnya, ketika memasuki gerbang Kawasan Hutan Lindung Gunung Salak Endah/Gunung Bunder milik Allah SWT yang dikelola Perum Perhutani, kita harus merogoh kocek Rp 9.000 per sepeda motor tak berpenumpang ('ga boncengan).(brw2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar